PAPUA - Manager PSBS Biak, Jimmy Carter Kapissa yang sudah memimpin PSBS selama 4 Musim itu menyampaikan perihal penolakannya terkait kelanjutan Liga 2 Indonesia 2022-2023 dengan melihat beberapa hal dan alasan.
Dalam surat resmi dari manager PSBS Biak yang disampaikan pada saat acara Owner's Meeting Liga 2 Indoensia pada Selasa 24 Januari 2023 di hotel Sultan Jakarta, PSBS Biak menyampakikan penolakannya melalui surat Penyataan Sikap bernomor surat Nomor : 03/PSBS/SK/I-2023 yang disampikan langsung pada saat pelaksanaan Owner's Meeting tersebut.
Isi surat tersebut yang menuangkan beberapa opsi yang dipandang berkaitan dengan Surat dari PSSI Nomor. 253/UND/205/I-2023 tanggal 12 Januari 2023.
Perihal Keputusan Eksekutif PSSI dimana salah satu point keputusannya adalah Kompetisi LIGA 2 Musim 2022/2023 tidak dilanjutkan, maka dengan berbagai pertimbangan Klub PSBS Biak menerima Keputusan tersebut sebagaimana yang sudah pernah disampaikan oleh Managemen PSBS Biak tentang tanggapan saat surat penundaan kompetisi akibat Tragedi Kanjuruhan tersebut oleh PSSI,
"Dimana dalam tanggapan Kami setelah 2 bulan belum ada kepastian, Kami mengusulkan apabila Liga 2 dilanjutkan maka digunakan System Home Tournament yang untuk Wilayah Timur diadakan di Jayapura, dan biaya ditanggung oleh PT.LIB karena apabila dilaksanakan home and away, maka tentunya pasti ada Klub yang merasa keberatan akibat kebutuhan pembiayaan akibat ketidakpastian dan pembiayaan yang banyak terkuras serta minimnya sponsorship akibat tragedi kanjuruhan," ujarnya.
Dikatakannya dengan Surat Keputusan Komite Eksekutif maka PSBS Biak menyatakan Sikap sebagai berikut :
Klub PSBS Biak menerima Keputusan Pemberhentian Kompetisi Liga2 Tahun 2022/2023. PT.LIB diminta untuk tetap konsisten mengenai Subsidi yang sudah disepakati, mengingat bulan Oktober, November dan Desember 2022 Operasional Gaji Anggota Tim masih tetap berjalan tanpa ada Sponsorship lainnya.
PSSI wajib menjaga wibawa dan Kredibilitas Sepakbola di Indonesia. PSSI dan PT.LIB wajib mengganti Kerugian Klub musim sebelumnya 2020 (saat Covid 19) dan Musim 2023.
Adanya wacana dari Kemenpora untuk melanjutkan dan jika Klub tidak mampu secara pembiayaan untuk melanjutkan dan memilih tidak ikut, maka tidak berhak dikenakan sangsi maupun degradasi. Silakan Kemenpora, PSSI dan PT. LIB mencarikan solusi untuk mengatasi sehingga ada keseimbangan dengan rekrutmen dari Liga 3
Bagaimana tanggapan dari Kementrian PUPR dan Kemenpora bersama PSSI dan LIB terkait Instruksi Presiden untuk perbaikan dan pembenahan Infrastruktur Stadion Perserta Liga. PSBS Biak menyatakan TIDAK IKUT, dalam Kompetisi LIGA 2 2022/2023 yang sangat tidak jelas ini, apabila dipaksakan untuk dilanjutkan kembali.
Adanya isu terkait suap sebesar 15 juta rupiah yang dituduhkan kepada klub-klub yang menolak Liga 2 dilanjutkan, PSBS Biak tidak pernah menerima uang tersebut, baik langsung maupun tidak langsung dan tidak pernah berkonspirasi dengan klub manapun untuk menolak ataupun melanjutkan kompetisi sebagaimana yang dimuat dalam berita online di beberapa media.
Secara tegas Jimmy Kapissa manager PSBS Biak yang akrab disapa JK itu menyampaikan bahwa PSBS Biak TIDAK PERNAH MENERIMA UANG senilai 15 juta.
"PSBS Biak tidak tahu tentang hal itu. Sangat rendah jika harga diri Klub diperjual belikan jika untuk merusak dan mencoreng wajah dunia sepak bola di tanah air Indonesia," tegasnya.
Menurutnya, Kompetisi terjeda hingga dihentikan tentu berkonsekwensi pada masalah finansial klub yang memang sangat terbebani akibat kejadian tragedi Kajuruhan.
"Saya berharap Kementrian Pemuda dan Olah Raga juga mencarikan solusi kepada klub-klub yang terkena imbas finansial akibat tragedi tersebut dan melalui Kementian PUPR, harus adanya perhatian dan intervensi serius bersama kementrian terkait dalam rangka peningkatan infrastruktur Stadion Sepak Bola yang representatif sesuai regulasi oleh fifa khusus bagi peserta Liga 1 maupun Liga 2 yang bisa digunakan juga oleh peserta liga 3 di daerah masing-masing agar diperhatikan kondisinya sehingga kedepannya klub-klub sepak bola di tanah air bisa layak untuk menggelar pertandingan secara layak dan nyaman," bebernya.
"Atas Nama Ketua Umum PSBS Biak dan Klub PSBS Biak serta Masyarakat Pecinta Bola Kaki di Biak Numfor dan Papua pada umumnya, sekali lagi saya sampaikan bahwa harus ada perhatian serius oleh Pemerintah Pusat dalam kebijakan untuk intervensi Alokasi Anggaran guna Pembiayaan Infrastruktur dan Penyelenggaraan Sepak Bola di Tanah Air Indonesia secara Khusus untuk Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 sehingga Harkat dan Martabat dari Dunia Olah Raga yang bergengsi ini bisa diangkat dan menjadi Wajah Indonesia yang bergengsi di mata dunia, saya yakin Bapak Jokowi Presiden Republik Indonesia sangat peduli dan akan memberikan perhatian serius terhadap Pembangunan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Sepak Bola di tanah air, oleh sebabnya harus ada penyegaran penyelenggara serta pendampingan dan pemantauan ekstra dari pemerintah dan lembaga indepen lainnya guna memajuka sepak bola di Indonesia dan di mancanegara ucap Jimmy Kapissa alias JK Manager PSBS Biak," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mustakim Ali |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi