SUARA INDONESIA, JAKARTA - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, 200 ribu lebih petugas penyelenggara pemilu belum terdaftar BPJS. Hasil itu diketahui setelah pihaknya melakukan skrining kesehatan kepada para petugas penyelenggara pemilu di Indonesia.
"Dari 7,9 juta petugas, ternyata masih sedikit (yang terdaftar BPJS Kesehatan). Ada 278.495 orang yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS," kata Ali, dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, di Jakarta.
Pihaknya menyampaikan, dari 7,9 juta petugas yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya 6,8 juta yang melakukan skrining kesehatan. "Dari angka 6,8 juta tadi, ada 398.155 petugas yang memiliki penyakit berisiko," ungkapnya.
Atas dasar kemanusiaan, Ali menyampaikan turut berduka dan doa kepada para petugas KPPS yang wafat maupun sakit. "Tentu BPJS menyampaikan belasungkawa dan doa untuk tidak terhindarkan dipanggil oleh Tuhan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, BPJS Kesehatan memiliki kepesertaan mencapai 262,74 juta atau setara dengan 94,6 persen per 1 September 2023. Ali Ghufron menuturkan, dari 94,6 persen itu hanya 79 persen merupakan peserta aktif JKN.
Dengan demikian, jumlah peserta aktif sekitar 207,56 juta, sedangkan yang tidak aktif berkisar 55,18 juta peserta. “(Peserta BPJS Kesehatan) yang tidak aktif sekitar 20 persen. Karena yang aktif itu 79 persen lebih,” pungkasnya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Heri Suroyo |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi