SUARA INDONESIA, BALIKPAPAN- Balikpapan, kota di Kalimantan Timur yang dikenal dengan keindahan alamnya, menyimpan sebuah destinasi wisata yang sedang naik daun, yaitu Danau Cermin Lamaru.
Meskipun merupakan danau buatan, Danau Cermin Lamaru memiliki visual yang sangat memukau dan terlihat seperti danau alami.
Keindahan dan kejernihan airnya menjadikannya tempat yang sempurna untuk bersantai dan menghilangkan penat.
Nama "Danau Cermin" diberikan karena air danau ini sangat jernih sehingga mampu memantulkan bayangan dengan sangat jelas, seperti cermin.
Permukaan air yang bening membuat dasar danau terlihat begitu eksotis, terutama ketika sinar matahari menembus air dan menciptakan efek cahaya yang mempesona.
Jika ada perahu yang melintas di atasnya, perahu tersebut tampak seperti terbang di udara, bukan mengapung di atas air.
Keindahan ini membuat Danau Cermin Lamaru menjadi salah satu tempat healing favorit di Balikpapan.
Pengunjung datang untuk menikmati ketenangan dan keindahan alam yang menenangkan jiwa.
Suasana damai dan pemandangan yang luar biasa ini menjadikan danau ini sebagai spot foto yang sangat populer.
Banyak pasangan yang memilih Danau Cermin Lamaru sebagai lokasi foto prewedding karena keindahan alamnya yang romantis dan memukau.
Danau Cermin Lamaru terletak di Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Lokasi tepatnya bisa ditemukan dengan mudah melalui aplikasi peta online.
Menariknya, tidak ada biaya tiket masuk untuk menikmati keindahan danau ini.
Wisatawan dapat menikmati semua keindahan yang ditawarkan secara gratis.
Danau Cermin Lamaru adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Balikpapan.
Keindahan dan kejernihan airnya menjadikan tempat ini sebagai lokasi yang sempurna untuk beristirahat dan melepas penat. Gratisnya tiket masuk juga menjadi daya tarik tersendiri.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Danau Cermin Lamaru dan nikmati keindahan alam yang memukau ini. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aditya Mulawarman |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi