SUARA INDONESIA JAKARTA

Selamatkan Pilot yang Disandera OPM, Polri Turunkan Tim Khusus Ke Papua

Mustakim Ali - 08 February 2023 | 11:02 - Dibaca 2.11k kali
Peristiwa Selamatkan Pilot yang Disandera OPM, Polri Turunkan Tim Khusus Ke Papua
Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.,

JAKARTA  -  Polri saat ini tengah menerjunkan Tim Gabungan Ops Damai Cartenz untuk mencari pilot Susi Air yang ditangkap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). 

“Saat ini pencarian masih berlangsung. Kami Tim Gabungan dari Ops Damai Cartenz saat ini sedang melakukan operasi pencarian," jelas Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (07/02/2023).

Kapolri menegaskan, Polri akan membuka informasi ke publik jika ada perkembangan terbaru.

“Untuk hasilnya nanti akan kami informasikan," tutup Jenderal Bintang Empat itu.

Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., saat memberikan keterangan persnya, Selasa (07/02/2023) malam mengatakan, hambatan yang ditemui oleh aparat keamanan yakni minimnya alat telekomunikasi yang ada disana. Ditambah lagi di daerah tersebut sampai saat ini belum terisi oleh fasilitasi oleh satuan yakni TNI maupun Polri.

“Peristiwa hilang kontak dengan pesawa Susi Air, sampai saat ini masih penyelidikan oleh pihak Polres karena keterbatasan akses telekomunikasi di sana,” terang Kabid Humas.

Lanjutnya, hingga saat ini pihaknya dalam hal ini Polres Nduga masih melakukan konslidasi untuk mempersiapkan upaya untuk turun ke Distrik Paro dan mengungkap kondisi dari pada pilot.

“Terkait adanya isu pada hari Sabtu 4 Februari 2023 yang sebelumnya berkembang, adanya informasi dari masyarakat yang melaporkan kepada kontraktor pembangunan Puskesmas di Distrik Paro bahwa 15 orang pekerja mendapat ancaman dari kelompok egianus kogoya,” kata Benny.

Terkait informasi itu, Bupati kemudian melaporkan Kapolres tentang adanya ancaman tersebut. 15 pekerja pembangunan proyek itu dipermasalahkan karena tidak memiliki identitas yang lengkap, hal tersebut yang mengakibatkan mereka mendapat ancaman.

“Informasi yang kami dapat, posisi 15 orang itu sudah keluar dari Distrik Paro dan menuju ke Mapenduma. Dan informasi ini masih di dalami oleh Satgas Damai Cartenz,” jelas Kabid Humas.

Dirinya juga berharap kepada masyarakat untuk dapat mempercayakan pihak Kepolisian agar kasus ini bisa diangani dengan baik.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mustakim Ali
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya