GRESIK - Sejumlah pejabat PDAM Giri Tirta Gresik diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi anggaran kerjasama dengan dua rekanan PDAM Gresik.
Kedua rekanan itu adalah PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dan PT Drupadi Agung Lestari (DAL).
Dirut PDAM Giri Tirta Gresik, Siti Aminatus Zariah, mengaku, materi pemeriksaan yang disampaikan KPK terkait dua proyek kerjasama investasi yang dimulai tahun 2012.
Pertama, kerjasama PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dengan sistim Build Operate Transfer (BOT) untuk membangun proyek instalasi pengolahan air di Desa Legundi Kecamatan Driyorejo dengan nilai investasi sebesar Rp 47 miliar.
Kedua, kerjasama dengan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) untuk membangun proyek rehabilitation operating operasional transfer (ROOT) di Desa Krikilan Kecamatan Driyorejo dengan nilai investasi sebesar Rp 86 miliar.
"Kerjasama masing-masing 25 tahun. KPK juga ke lokasi tempat Dewata dan Drupadi di Legundi dan Krikilan," ujar Risa, Rabu (31/3/2021).
Risa sapaan akrabnya mengaku, menjalani pemeriksaan oleh lembaga antirasuah selama lima jam. Materi pemeriksaan terkait dua perusahaan rekanan PDAM itu.
"Saya dimintai keterangan masalah administrasinya saja dulu. Mulai study kelayakan (FS), saya pribadi ditanya bagaimana masalah penyerapan anggarannya," kata dia.
Ditambahkan, kerjasama dua rekanan itu dilakukan mulai tahun 2012. Saat itu, Dirut PDAM Giri Tirta Gresik dijabat oleh Muhammad, yang kini menjadi anggota DPRD Gresik fraksi PKB.
Sementara Risa saat itu menjabat sebagai Kasubag Pelangganan PDAM. Bahkan, yang meneken kerjasama selama 25 tahun adalah Muhammad.
"Yang tekan pak Muhammad anggota DPRD Gresik dari fraksi PKB," ucap Risa mengakhiri wawancara dengan awak media.
Sekadar diketahui, kerjasama investasi dengan PT DAL kerjasama dalam penyediaan air dengan kapasitas 400 liter perdetik. Sementara untuk PT DBT kerjasama penyediaan air dengan kapasitas 200 liter perdetik.
Kedua proyek dengan total nilai investasi ratusan miliar tersebut baru berjalan 8 tahun. Sampai berita ini ditulis, Muhammad belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui selulernya tidak aktif.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi