Tegal - Dewan Pengurus Kota (DPK) Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK Kota Tegal) menggelar acara Deklarasi dan Musyawarah untuk memilih kepengurusan periode 2023-2028 di Hotel Karlita, Kota Tegal, Sabtu (28/1/2023).
Pelaksanaan Deklarasi dan Musyawarah dihadiri oleh Ketua GNPK Jawa Tengah, Didik Hardiyanto beserta jajaran DPK GNPK Kota Tegal periode 2023-2028.
"Saya apresiasi kepada pengurus GNPK Kota Tegal yang bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk bergabung dengan kami, untuk menyatukan persepsi dalam pemberantasan korupsi," ucap Ketua GNPK Jawa Tengah, Didik Hardiyanto.
Menurutnya, dalam menjalankan program GNPK, harus tak kenal kompromi. Selain itu kepada pengurus terutama ketua juga harus memiliki sertifikat Diklatsus Pemberantasan Korupsi.
"Kita jangan mau kompromi, sekali terjun memberantas korupsi musuhnya banyak dan pinter-pinter, makanya syarat mutlak ketua harus sudah memiliki sertifikat Diklatsus Pemberantasan Korupsi yang diselenggarakan oleh DPN GNPK," tegas Didik.
Ia menyampaikan, saat ini di Provinsi Jawa Tengah sudah terbentuk 21 kepengurusan di Kabupaten/Kota dan akan terus dilakukan deklarasi dan pembentukan sampai 35 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah.
"Di Jawa Tengah itu sudah terbentuk 21 kepengurusan kabupaten/kota, terutama di wilayah Pantura dari Brebes sampai Blora sudah terbentuk semua," ungkap Didik.
Sementara itu, Ketua GNPK Kota Tegal, Edy Waluyo menyampaikan, setelah resmi dibentuk dan dikukuhkan, pihaknya akan mulai bergerak sesuai program yang telah ditetapkan.
"GNPK Kota Tegal akan aktif terhadap seluruh stakeholder yang ada di Kota Tegal, terutama pengguna anggaran baik APBN maupun APBD," ujarnya.
Lebih lanjut Edy menyebut, bahwa dalam pergerakan, timnya akan turun melakukan investigasi secara langsung agar didapatkan data yang valid.
"Kita harus berani melakukan investigasi dengan tujuan pemberantasan korupsi, kalau ngga berani ya lebih baik mundur," tegasnya.
Dalam kesempatannya, Edy mengimbau kepada jajaran pengurus GNPK Kota Tegal agar setiap pergerakan harus berkoordinasi sehingga tidak terjadi kesalahan fatal.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ade Windiarto |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi