BONDOWOSO- Sejumlah pedagang di pasar induk Bondowoso mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso, Jawa Timur.
Kedatangan mereka ke DPRD mengadu dan menolak atas rencana Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso yang akan memindahkan pedagang sayur, ayam, buah, pedagang tahu dan tempe ke lantai atas pasar induk Bondowoso.
Siti Aisyah, koordinator pedagang pasar induk Bondowoso mengatakan, penolakan para pedagang untuk dipindah, karena di lantai atas kondisinya masih sama seperti permasalahan-permasalahan yang sebelumnya.
"Pembeli enggan naik ke atas. Sebab, tempatnya kumuh, kotor, dan pengap. Di lantai atas juga sepi dari pembeli. Parahnya lagi daganganya jika di lantas atas tidak laku," ujarnya.
Dia mengatakan, para pedagang ingin pasar sore tetap diadakan, sebab dari dulu sebelum para pedagang yang saat ini berjualan, di pasar induk Bondowoso memang sudah ada pasar sore.
Menurut Aisyah, jika alasan karena takut terjadi kerumunan pemindahan dilakukan itu salah kaprah.
"Justru ketika pindah ke atas maka akan terjadi dempetan antar pedagang. Kita sudah tau pedagang di pasar induk itu seperti apa, itu banyak," ujarnya.
Lebih lanjut, Aisyah mengungkapkan, selama pandemi penghasilan pedagang sangat menurun.
Menurutnya, apa lagi pedagang dipindah ke lantai atas pasar induk Bondowoso maka akan gulung tikar, sebab di atas sangat sepi dari pembeli.
"Kami mohon kepada DPR untuk mencarikan solusi yang terbaik untuk pedagang. Kami pedagang berjualan hanya mencari sesuap nasi," tutupnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, A Mansur MH mengatakan bahwa alasan agar pasar sore tetap seperti sebelumnya karena di atas sepi.
"Kami secepatnya akan berkoordinasi dengan Diskoperindag. Terkait keluhan pedagang hari ini. Segera kita carikan solusi," jelas Politisi PKB tersebut.
Menurutnya, perlu duduk bersama antara pemerintah dan pedagang. Sehingga diketahui titik temu antara keinginan pemerintah dan pedagang.
"Kita punya aturan. Jadi pedagang harus juga taat aturan. Pemerintah juga begitu. Tidak boleh pokoknya," imbaunya.
Sementara UTD (Unit Pelaksana Teknis) Pasar Induk Bondowoso, Didik Maryoto mengatakan, pihaknya merelokasi pedagang sudah disediakan tempat. "Sudah ada tempatnya," imbuhnya.
Pihaknya juga meminta bertemu di pasar induk Bondowoso agar sama-sama tahu kondisinya. "Biar tidak salah tanggap lagi," imbuhnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : |
Komentar & Reaksi