SUARA INDONESIA JAKARTA

Al-Hasanah Foundation Prediksi Pemilu 2024 Hanya Dua Pasangan Capres

Lutfi Hidayat - 01 September 2023 | 18:09 - Dibaca 1.78k kali
News Al-Hasanah Foundation Prediksi Pemilu 2024 Hanya Dua Pasangan Capres
Ilustrasi Capres-Cawapres Pemilu 2024. (Lutfi Hidayat/Suaraindonesia.co.id)

JAKARTA, Suaraindonesia.co.id - Konstelasi politik jelang Pemilu 2024 semakin menghangat. Bongkar pasang Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres - Cawapres) terus dinamis. 

Terbaru, politik nasional heboh bongkar pasang capres-cawapres, hingga muncul tudingan khianat-mengkhianati antar parpol koalisi yang telah dibangun sebelumnya.

Capres Anies Baswedan yang diusung Partai Nasdem, mulai menggandeng Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapresnya. Kubu Partai Demokrat yang sebelumnya tergabung dalam koalisi perubahan bentukan Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS pun "meradang" paska masuknya PKB dalam koalisi tersebut.

Munculnya hal tersebut, diprediksi akan memunculkan pasangan capres-cawapres hanya dua pasangan pada Pemilu 2024.

Lalu, siapa dua pasangan capres-cawapres tersebut? 

Pendiri Yayasan Al-Hasanah Foundation, Najib Salim Attamimi yang juga Founder Lembaga Kajian Politik John Caine di Jakarta, Jumat (01/09/2023) ikut berkomentar soal pasangan capres-cawapres tersebut. Menurutnya, hal itu masih sangat dinamis.

 “Melihat kondisi yang ada saat ini, sepertinya hanya akan ada dua pasangan capres-cawapres nantinya,” katanya singkat.

Hal itu dijabarkan Najib, dilihat dari banyak tokoh politik yang terlihat masih bingung mencari sosok capres-cawapres yang tepat. Masih terjadi bongkar pasang. 

Dia menambahkan, jalinan koalisi juga tak ada yang pasti dan paten. Apapun bisa terjadi dalam politik di Indonesia.

Najib mencontohkan, apa yang disampaikan Presiden Jokowi. Bahwa dirinya juga bingung soal Capres-Cawapres. 

"Presiden Jokowi juga bingung, apalagi rakyat. Kita tunggu seperti apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata Najib.

Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, "Kita saat ini sudah memasuki tahun politik. Suasana sudah hangat-hangat kuku dan sedang tren ini di kalangan politisi dan parpol," imbuhnya.

Setiap ditanya cawapres, sambung Najib, jawabannya belum ada arahan "Pak Lurah" kata Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pasa Rabu 16 Agustus 2023 lalu.

Analisa Najib, kisruhnya Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar di koalisi Indonesia Raya, jika dikaitkan dengan kunjungan Anies Baswedan ke Jombang, akan semakin membuat panas situasi politik. Para pihak harus menyikapi situasi ini dengan kepala dingin.

“Kasihan rakyat, yang banyak disuguhi hal-hal yang membingungkan dan membebani pikiran rakyat,” jelasnya.

Seharusnya, lanjut Najib, rakyat diajak berkomunikasi oleh para calon presiden soal program yang akan ditawarkan nantinya. Rakyat bukan malah disuguhi polemik seperti yang terjadi saat ini. Banyak hal baik yang dapat dicontoh dari sosok Presiden Jokowi. Misalnya, kesabaran, ojok kesusu, ojok grusa grusu.

“Kesabaran itu harus dimiliki oleh politisi senior atau generasi milenial. Supaya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, tidak emosional. Fokus dengan pekerjaan yang baik supaya menjadi harapan masyarakat,” tegas Najib.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya