SUARA INDONESIA JAKARTA

Berkat Inovasi, Warga di Gresik Ini Mampu Bangkit dari Pandemi Covid-19

Syaifuddin Anam - 05 November 2020 | 16:11 - Dibaca 2.11k kali
Features Berkat Inovasi, Warga di Gresik Ini Mampu Bangkit dari Pandemi Covid-19
Bagus dan Suwanto tengah mempersiapkan pesanan konsumen hidroponik model vertikal. (foto : Syaifuddin Anam)

GRESIK – Bagus Wicaksono harus memutar otak setelah berbulan-bulan tidak bekerja karena pandemi covid-19 menyerang Indonesia, khususnya Kabupaten Gresik. Dia terpaksa dirumahkan oleh perusahaan yang mempekerjakannya. Namun, pemuda 21 tahun itu tidak patah semangat.

Lelaki asal Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan/Kabupaten Gresik itu menggunakan keahliannya agar tetap bangkit dan produktif lagi. Yaitu membuat hidroponik. Meski penghasilannya tidak sebesar di perusahaan, baginya sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Bagus hanya membuat hidroponik jika ada pesanan dari konsumen. Penghasilan yang didapat tergantung banyaknya pesanan. Dalam sebulan bisa sampai sepuluh buah hidroponik yang siap pakai.

Harga setiap hidroponik sangat bervariatif. Tergantung ukuran. Mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta lebih. Tapi, Bagus hanya mendapatkan beberapa persen dari hasil penjualan. Setelah dipotong modal.

“Kalau harganya jualnya Rp 500 ribu, saya dapat Rp 150 ribu. Itupun dibagi dua sama teman saya,” kata Bagus, Kamis (5/11/2020).

Meski penghasilannya tidak seberapa, pria asal RT 2 itu mengaku bersyukur. Ditengah sulitnya ekonomi ini masih ada peluang untuk tetap produktif. Dengan cara tersebut dia bersama pemuda yang lain bisa bangkit dari covid-19.

Nasib serupa juga dialami Suwanto (32). Dia harus menekuni membuat hidroponik bersama Bagus. Sejak lebaran Idul Fitri kemarin dirinya sudah tidak bekerja di proyek perusahaan lagi. Faktornya sama. Karena covid-19.

Mereka berdua tidak hanya bertugas membuat produk hidroponik, mereka juga ikut memasarkan kepada masyarakat melalui online maupun ofline. Tak disangka, konsumen yang datang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari warga biasa, pejabat hingga perusahaan.

“Alhamdulillah, meski hasilnya tidak banyak kami tetap bersyukur. Kami harus bangkit ditengah situasi seperti ini,” kata Suwanto sambil membuat hidroponik jenis vertikal.

Sementara itu, Imam Wahyu selaku Ketua Karang Taruna Jagal Bangkit mengaku sengaja membuat wadah untuk pemuda dan warga setempat agar berinovasi bersama-sama. Tujuannya, bangkit dari pandemi covid-19 yang dampaknya luar biasa.

Imam sapaan akrabnya menjelaskan, pembuatan hidroponik menjadi kesibukan sejumlah pemuda di kelurahan setempat selama pandemi covid-19. Termasuk Bagus dan Suwanto.

Dalam pembuatan hidroponik itu para pemuda dan warga setempat tidak perlu mengeluarkan modal apapun. Mereka hanya bertugas memproduksi dan mengirim hasilnya kepada konsumen.

“Kami memang mengajak bersama-sama terus berinovasi agar terus produktif dengan keahlian yang kita miliki. Alhamdulillah, produk yang kami buat bersama banyak diminati konsumen,” jelasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya